“Pokoknya kamu ngga boleh dekat sama teman laki-laki kamu.. aku ngga suka.. awas kalau sampai aku tahu ya”
”Gitu aja ngga bisa, bodoh banget sih kamu”
”Aku laki-laki, dan kamu perempuan..seharusnya perempuan itu tunduk di bawah laki-laki. Kalau kamu ngga ikut apa yang aku bilang, lebih baik kita putus”
Saat berpacaran, seharusnya kita merasa bahagia. Namun ada hubungan
berpacaran yang tidak berjalan dengan mulus sehingga kalimat bernada
merendahkan atau mengancam seperti kalimat di atas kerap kali diucapkan
oleh pacar kepada kita. Mungkin tidak hanya melalui ucapan, namun pacar
juga melakukan tindakan kasar saat kita tidak melakukan sesuatu sesuai
keinginannya. Lebih jauh lagi, pacar memaksa kita melakukan hubungan
seksual yang tidak kita inginkan. Jika hubungan pacaran seperti ini
tentu saja tidak membuat kita merasa bahagia, melainkan justru membuat
kita merasa ketakutan dan tidak berdaya.
Saya pernah mendengar bahkan melihat kejadian seperti itu secara langsung disalah satu tempat kontrakan teman saya . Saya kasihan mendengar teman saya dipukuli pacarnya di kamar kontrakan. Ingin rasanya saya membantu dan membelanya,tapi saya juga takut. Tetapi syukur alhamdullillah ,saat itu ada seorang tetangga yang mendengarnya dan menyuruh pulang laki-laki itu.
Sebenarnya pertengkaran tersebut hanya sepele. Temanku mengungkapkan bahwa
pacarnya seringkali memeriksa handphone-nya, bahkan mencetak catatan
pemakaian teleponnya. Jika pacarnya menemukan ada pesan singkat dari
laki-laki, maka pesan itu akan dihapus. Jika pacarnya menemukan nomor
asing di hp-nya, maka ia akan menelepon nomor tersebut. Dia
mengaku sangat kesal namun tidak dapat melawan. Pacarnya menyatakan
bahwa hal ini dilakukan karena ia mau berhubungan dengan serius.
Ya,
memang terkadang kita tidak menyadari perilaku pacar ternyata sudah
masuk ke dalam kekerasan karena dianggap bahwa itu adalah bentuk tanda
cinta. Selain itu kita juga tidak sadar karena perilaku itu belum
mengancam fisik kita atau kita tidak banyak tahu informasi mengenai
kekerasan. Walaupun perilaku pacar belum mengancam fisik, tidak ada
salahnya kita harus waspada dengan bentuk-bentuk kekerasan yang bisa
dilakukan pacar terhadap kita.
Pada umumnya jenis kekerasan yang sering terjadi dalam hubungan
pacaran dapat dibagi menjadi kekerasan psikis/verbal, fisik, serta
seksual. Semua jenis kekerasan ini memiliki satu hal yang sama, yaitu
memperlihatkan adanya KEKUATAN dan KONTROL pada pihak/pasangan yang
menjadi pelaku kekerasan.
- Kekerasan psikis/verbal
Kekerasan ini betujuan menurunkan keberhargaan diri seseorang,
menimbulkan ketakutan, perasaan tertekan dan tidak berdaya. Perilaku
yang muncul cenderung menunjukkan kecemburuan, posesif, dan pengendalian
seperti memanggil nama pasangan dengan sebutan negatif (bodoh, jelek),
cemburu berlebihan, dihina, diancam, dilarang berhubungan dengan teman,
menggunakan handphone untuk mengecek pasangan sesering mungkin. Bentuk
kekerasan ini sering terjadi namun jarang disadari sebagai kekerasan.
- Kekerasan fisik
Kekerasan ini bertujuan untuk menyakiti pasangan dan mengakibatkan
luka yang mudah terlihat. Biasanya kekerasan ini sudah terlebih dulu
diawali dengan sejarah kekerasan psikis. Perilakunya diantaranya seperti
mendorong, memukul, menjambak, menganiaya tubuh, mencekik, atau memaksa
pasangan pergi ke tempat yang membahayakan dirinya.
- Kekerasan seksual
Kekerasan ini terlihat dari rabaan atau sentuhan pada tubuh yang
tidak dikehendaki, ciuman yang tidak kehendaki, pelecehan seksual,
pemaksaan fisik untuk melakukan hubungan seksual, atau mengancam akan
meninggalkan pasangan dan memanipulasi dengan paksa untuk melakukan
hubungan seksual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar