Kata
media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar, yaitu perantara atau pengantar sumber pesan
dengan penerima pesan. Jadi media merupakan sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan
pesan.
Menurut
Miarso, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang
disengaja, bertujuan dan terkendali.Menurut Smaldino, Lowther, dan Russel,
media yang paling umum digunakan adalah teks, audio, visual, video, perekayasa
dan orang-orang.
Paranoid
personality disorder is characterized by a distrust of others and a constant
suspicion that people around you have sinister motives. People with this
disorder tend to have excessive trust in their own knowledge and abilities and
usually avoid close relationships. They search for hidden meanings in
everything and read hostile intentions into the actions of others. They are
quick to challenge the loyalties of friends and loved ones and often appear
cold and distant. They usually shift blame to other people and tend to carry
long grudges.
Keluarga
merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak
serta bebarapa orang lain yang masih terikat dalam hubungan darah dan saling
ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain. Setiap anggota keluarga
mempunyai peranannya masing-masing. Ayah sebagai kepala keluarga berperan
melindungi istri dan anak-anaknya. Seorang ayah juga berperan sebagai pengambil
keputusan. Ibu sebagai istri berperan melindungi dan mendidik anak-anaknya
dengan penuh kasih saying. Dan anak hanya bertugas untuk berbakti kepada
orangtua dan menjalankan segala petunjuk-petunjuk atau perintah yang telah
diberikan orangtua agar bisa menjadi anak yang membanggakan.
Ada
beberapa fungsi yang dapat dijalankan setiap keluarga agar bisa terbentuk
keluarga yang harmonis. Fungsi tersebut, diantaranya:
Fungsi
Pendidikan. Orangtua sebagai anggota keluarga berfungsi untuk mendidik
anak-anak, dengan menyekolahkan mereka sampai ke jenjang yang tinggi. Selain
pendidikan formal, keluarga juga bisa memberikan didikan informal diluar
sekolah. Hal ini dilakukan Agar kelak mereka bisa menjadi anak-anak yang
berguna bagi keluarganya sendiri maupun bangsa dan Negara.
Fungsi
Religius. keluarga juga berfungsi memperkenalkan agama atau keyakinan kepada
ana-anak sejak mereka masih kecil. Orangtua wajib menanamkan nilai-nilai agama
kepada anak-anak mereka untuk bekal kehidupan setelah di dunia ini. Karena
harus kita ingat bahwa tidak selamanya manusia hidup di dunia.
Fungsi
Ekonomi. Fungsi ekonomi ini harus dijalankan oleh kepala keluarga. Ayah
sebagai kepala keluarga wajib untuk bekerja mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Namun, di zaman emansipasi wanita sekarang ini
tidak jarang kita lihat ada ibu-ibu yang turut membantu memenuhi kebutuhan
keluarga dengan bekerja sebagai wanita karier.
Fungsi
Sosialiasasi. Keluarga mempersiapakan anak untuk menjadi masyarakat yang
baik. sebagai makhluk social, kita pasti saling membutuhkan satu individu
dengan individu yang lain, oleh karena itu, keluarga mempersiapakan anak agar
bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dengan cara menanamkan
nilai-nilai moral yang baik dan memberikan contoh etika-etika yang baik dalam
kehidupan bermasyarakat.
Fungsi
Perlindungan. Dalam hal ini setiap anggota keluarga wajib memberikan perlindungan
kepada anggota keluarga yang lain. Agar mereka merasa aman, nyaman, dan
terlindungi. Karena jika dalam keluarga sendiri saja mersa tidak aman, kemana lagi
anggota keluarga mencari perlindungan?!
Fungsi
Biologis. fungsi ini dijalankan untuk meneruskan keturunan. Agar tebentuk
generasi penerus yang bisa mempertahankan nilai-nilai budaya yang ada dalam
keluarga.
Selain
fungsi-fungsi yang saya sebutkan diatas, ada juga fungsi yang tak kalah
pentingnya yaitu fungsi memberikan kasih sayang, perhatian, hiburan. Jika peran
dan fungsi-fungsi ini dijalankan oleh setiap keluarga insya Allah akan
terbentuk keluarga yang harmonis dan sejahterah. Dengan terbentuknya keluarga
yang harmonis maka akan timbul kebahagiaan, sedangkan keluarga yang tidak
harmonis akan menimbulkan banyak masalah-masalah. Oleh karena itu, marilah kita
ciptakan keharmonisan di dalam lingkugan keluarga agar kehidupan ini dipenuhi
kebahagiaan.
Keluarga
ideal adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Salvicion dan Celis di dalam
keluarga ideal terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, hidupnya dalam satu
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing
dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Keluarga
merupakan unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Dapat
disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1.Terdiri
dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi
2.Anggota
keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan
satu sama lain
3.Anggota
keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial :
suami, istri, anak, kakak dan adik
4.Mempunyai tujuan :
menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik,
psikologis, dan sosial anggota.
STRUKTUR KELUARGA
1.Patrilineal
: keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
ayah
2.Matrilineal
: keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
3.Matrilokal
: sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu
4.Patrilokal
: sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
5.Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
CIRI-CIRI STRUKTUR KELUARGA
1.
Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga
2.
Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan
tugasnya masing-masing
3.
Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan
fungsinya masing-masing.
CIRI-CIRI KELUARGA INDONESIA
1.
Suami sebagai pengambil keputusan
2.
Merupakan suatu kesatuan yang utuh
3.
Berbentuk monogram
4.
Bertanggung jawab
5.
Pengambil keputusan
6.
Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
7.
Ikatan kekeluargaan sangat erat
8.
Mempunyai semangat gotong-royong
MACAM-MACAM STRUKTUR / TIPE / BENTUK KELUARGA
1.
TRADISIONAL :
a.
The nuclear family (keluarga inti)
Keluarga
yang terdiri dari suami, istri dan anak.
b.
The dyad family
Keluarga
yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup
bersama dalam satu rumah
c.
Keluarga usila
Keluarga
yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah
memisahkan diri
d.
The childless family
Keluarga
tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar
karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
e.
The extended family (keluarga luas/besar)
Keluarga
yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti
nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan,
dll)
f.
The single-parent family (keluarga duda/janda)
Keluarga
yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi
biasanya melalui proses perceraian, kematian dan
ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)
g.
Commuter family
Kedua
orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai
tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada
anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end)
h.
Multigenerational family
Keluarga
dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu
rumah
i.
Kin-network family
Beberapa
keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling
menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar
mandi, televisi, telpon, dll)
j.
Blended family
Keluarga
yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan anak
dari perkawinan sebelumnya
k.
The single adult living alone / single-adult family
Keluarga
yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau
perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati
2.
NON-TRADISIONAL :
a.
The unmarried teenage mother
Keluarga
yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa
nikah
b.
The stepparent family
Keluarga
dengan orangtua tiri
c.
Commune family
Beberapa
pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup
bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama,
sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak bersama
d.
The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga
yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan
e.
Gay and lesbian families
Seseorang
yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri
(marital partners)
f.
Cohabitating couple
Orang
dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan
tertentu
g.
Group-marriage family
Beberapa
orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah
saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan
membesarkan anaknya
h.
Group network family
Keluarga
inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain
dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan
bertanggung jawab membesarkan anaknya
i.
Foster family
Keluarga
menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara,
pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan
kembali keluarga yang aslinya
j.
Homeless family
Keluarga
yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis
personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatanmental
k.
Gang
Sebuah
bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan
emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam
kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
PERANAN KELUARGA
Peranan
keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan,
yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan
individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku
dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai
peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1.
Peranan ayah :
Ayah
sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung, dan pemberi rasaaman, sebagai kepala keluarga,
sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya
2.
Peranan ibu :
Sebagai
istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah
tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
3.
Peranan anak :
Anak-anak
melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik
fisik, mental, sosial dan spiritual.
FUNGSI
KELUARGA
1.
Fungsi biologis :
a.
Meneruskan keturunan
b.
Memelihara dan membesarkan anak
c.
Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d.
Memelihara dan merawat anggota keluarga
2.
Fungsi Psikologis :
a.
Memberikan kasih sayang dan rasaaman
b.
Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
c.
Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d.
Memberikan identitas keluarga
3.
Fungsi sosialisasi :
a.
Membina sosialisasi pada anak
b.
Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c.
Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4.
Fungsi ekonomi :
a.
Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b.
Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c.
Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga
di masa yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua)
5.
Fungsi pendidikan :
a.
Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk
perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
b.
Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi
peranannya sebagai orang dewasa
c.
Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
TAHAP-TAHAP
KEHIDUPAN / PERKEMBANGAN KELUARGA
Meskipun
setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik, namun secara umum seluruh
keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit Friedman,
199 :
1.
Pasangan baru (keluarga baru)
Keluarga
baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk
keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis) keluarga
masing-masing :
a.
Membina hubungan intim yang memuaskan
b.
Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial
c.
Mendiskusikan rencana memiliki anak
2.
Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)
Keluarga
yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan samapi kelahiran anak pertama
dan berlanjut damapi anak pertama berusia 30 bulan :
a.
Persiapan menjadi orang tua
b.
Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran,
interaksi, hubungan sexual dan kegiatan keluarga
c.
Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
3.
Keluarga dengan anak pra-sekolah
Tahap
ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak
berusia 5 tahun :
a.
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi
dan rasaaman
b.
Membantu anak untuk bersosialisasi
c.
Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain
juga harus terpenuhi
d.
Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar keluarga
(keluarga lain dan lingkungan sekitar)
e.
Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang paling repot)
f.
Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
g.
Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak
4.
Keluarga dengan anak sekolah
Tahap
ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir pada usia
12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga maksimal,
sehingga keluarga sangat sibuk :
a.
Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan
b.
Mempertahankan keintiman pasangan
c.
Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk
kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga
5.
Keluarga dengan anak remaja
Dimulai
pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7 tahun
kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orangtuanya. Tujuan keluarga
ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang
lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa :
a.
Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat remaja
sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya
b.
Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
c.
Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan
orangtua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
d. Perubahansistem peran
dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga
6.
Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
Tahap
ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak
dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal
bersama orang tua :
a.
Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b.
Mempertahankan keintiman pasangan
c.
Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
d.
Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e.
Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
7.
Keluarga usia pertengahan
Tahap
ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal :
a.
Mempertahankan kesehatan
b.
Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak
c.
Meningkatkan keakraban pasangan
8.
Keluarga usia lanjut
Tahap
terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu pasangan
pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal damapi keduanya meninggal
:
a.
Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b.
Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan
pendapatan
c.
Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
d.
Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
e.
Melakukan life review (merenungkan hidupnya).
PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
Perawatan
kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan
atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan
yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui
perawatan sebagai saran /penyalur.
Alasan
Keluarga sebagai Unit Pelayanan :
1.
Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan
lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat
2.
Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau
memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya
3.
Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan apabila salah
satu angota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap
anggota keluarga lainnya
4.
Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien),
keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan
para anggotanya
5.
Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah
untuk berbagai upaya kesehatan masyarakat.
Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga
1. Tujuanumum :
Meningkatkan
kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga mereka, sehingga dapat
meningkatkan status kesehatan keluarganya
2.
Tujuan khusus :
a.
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan yang
dihadapi oleh keluarga
b.
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah-masalah
kesehatan dasar dalam keluarga
c.
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat dalam
mengatasi masalah kesehatan para anggotanya
d.Meningkatkan
kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anggota
keluarga yang sakit dan dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya
e.
Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya
Tugas-tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan
Untuk
dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga,
keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan
saling memelihara. Freeman (1981) :
1.
Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota
keluarga
2.
Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
3.Memberikan keperawatan kepada anggota
keluarganya yang sakit, dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena
cacat atau usaianya yang terlalu muda
4.
Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan
kepribadian anggota keluarga
5.
Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga
kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas
kesehatan yang ada.
Perawat
perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :
a.
Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan
keluarga secara mandiri
b.
Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga
2.
Koordinator
Diperlukan
pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang komprehensif dapat tercapai.
Koordinasi juga sangat diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi
dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang
tindih dan pengulangan
3.
Pelaksana
Perawat
yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di
rumah, klinik maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan
perawatan langsung. Kontak pertama perawat kepada keluarga melalui anggota
keluarga yang sakit. Perawat dapat mendemonstrasikan kepada keluarga asuhankeperawatan yang
diberikan dengan harapan keluarga nanti dapat melakukan asuhan langsung
kepada anggota keluarga yang sakit
4.
Pengawas kesehatan
Sebagai
pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visite atau kunjungan rumah
yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang
kesehatan keluarga
5.
Konsultan
Perawat
sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah kesehatan. Agar
keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, maka hubungan perawat-keluarga
harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya
6.
Kolaborasi
Perawat
komunitas juga harus bekerja dama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim
kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal
7.
Fasilitator
Membantu
keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Agar
dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka perawat komunitas harus
mengetahui sistem pelayanan kesehatan (sistem rujukan,
dana sehat, dll)
8.
Penemu kasus
Mengidentifikasi
masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan atau wabah
9.
Modifikasi lingkungan
Perawat
komunitas juga harus dapat mamodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah
maupun lingkungan masyarakat, agar dapat tercipta lingkungan yang sehat.
Prinsip-prinsip
Perawatan Keluarga :
1.
Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam
pelayanan kesehatan
2.
Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat sebagai tujuan
utama
3.
Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam
mencapai peningkatan kesehatan keluarga
4.
Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga,
perawat melibatkan peran serta keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya
5.
Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan preventif
dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif
6.
Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga
memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan
kesehatan keluarga
7.
Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan
8.
Pendekatan yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga
adalah pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan proses keperawatan
9.Kegiatan
utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga
adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan dasar /
perawatan di rumah
10.
Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resikotinggi.