Selasa, 26 Maret 2013

Perkembangan Nilai, Moral, dan Sikap

1.Pengertian 
       Nilai adalah Norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, adat kebiasaan dan sopan santun yang terkandung dalam pancasila adalah nilai-nilai hidup yang menjadi pegangan seseorang dalam kedudukanya sebagai warga negara indonesia dalam hubunga hidupnya dengan negara serta dengna sesama warga negara. 
Nilai-nliai yang terkandung didalam pancasila : 
1.Mengakui persamaaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara manusia. 
2.Mengembangkan sikap dan tenggang rasa. 
3.Tidak semena-mena terhadap orang lain, berani membela kebenaran dan keadilan. 
      Moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan, ahalak, dan kewajiban. Moral berkaitan dengan kemampuan untuk membedakan antara perbuatan yang benar, dan yang salah. Jadi, moral merupakan kendali dalam bertingkah laku. 
         Dalam kaitannya dengan pengamalan nilai-nilai hidup, maka moral merupakan kontrol dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dimaksud. Misalnya dalam pengamalan nilai hidup : tenggang rasa, dalam prilakunya seseorang akan selalu memperhatikan perasaan orang lain. Dia dapat membedakan mana yang benar, dan yang salah. 
        Dalam aliran psikoanalisis tidak membeda-bedakan antara moral, norma, dan nilai. Dengan demikian, keterkaitan antara nilai, moral, sikap, dan tingkah laku akan tampak dalam pengamalan nilai-nilai. Dengan kata lain, nilai-nilai perlu dikenal terlebih dahulu kemudian dihayati dan di dorong oleh moral. Baru akan terbentuk sikap tertentu terhadap nilai-nilai tersebut dan pada akhirnya terwujud tingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang dimaksud.

  2.karakteristik nilai, moral, dan sikap remaja 
      Salah satu tugas perkembangan remaja yang harus dikuasai adalah mempelajari apa yang diharapkan oleh kelompok daripadanya, dan kemudian bersedia membentuk prilkunya agar sesuai dengan harapan masyarakat tanpa harus di bimbing, diawasi, di dorong, dan diancam hukuman, seperti yang di alami waktu anak-anak. Remaja diharapkan mengganti konsep-konsep moral yang berlaku umum dan merumuskannya kedalam kode moral yang akan berfungsi sebagai pedoman bagi prilakunya. 
Perubahan dasar dalam moral yang harus di lakukan oleh remaja. Menurut hurlock 1980, sebagi berikut : 1.Pandangan moral individu makin lama makin menjadi lebih abstrak. 
2.Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar, dan kurang pada apa yang salah. Keadilan muncul sebagai kekuatan moral yang dominan. 
3.Penilaian moral menjadi semakin kognitif. 
     Hal ini mendorong remaja lebih berani mengambil keputusan terhadap berbagai masalah yng di hadapinya. 
4.Penilaian moral menjadi kurang egosentris. 
5.Penilaian moral secara sikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian moral merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketegangan emosi.
  3.faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan nilai, moral dan sikap 
       Menurut psikoanalisis moral dan nilai menyatu dalam konsep super ego. Super ego di bentuk melalui jalan internalisasi larangan-larangan atau perintah-perintah yang datang dari luar (khususnya dari orangtua) sehingga akhirnya terpancar dari dalam diri sendiri. Karena itu, orang-orang yang tak mempunyai hubungan yang harmonis dengan orang tuanya dimasa kecil, kemungkinan besar tidak mampu mengembangkan super ego yang cukup kuat, sehingga mereka bisa menjadi orang yang sering melanggar norma masyarakat. Tingkah laku yang terkendali disebabkan oleh adanya kontrol dari masyarakat itu sendiri yang mempunyai sanksi-sanksi tersendiri buat pelanggarnya. Teori perkembangan moral yang dikemukakan kohlbeerg menujnjukan bahwa sikap moral bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan nilai kebudayaan. Tahapan-tahapan perkembangan moral terjadi dari aktifitas sepontan pada anak-anak. Moral yang sifatnya penalaran perkembangannya di pengaruhi oleh perkembangan nalar. Makin tinggi tingkat penalaran seseorang menurut tahap tahap perkembangan, makin tinggi pula tingkat moral seseorang. 

  4.Upaya Mengembangkan Nilai Moral Dan Sikap 
      Remaja serta implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan. Upaya-upaya yang dapat dialakukan dalam mengembangkan nilai moral dan sikap remaja dalah : 
a.Menciptakan komunikasi 
      Dalam komunikasi di dahului dengan pemberian informasi tentang nilai-nilai dan moral. Nilai-nilai hidup yang dipelajari memerlukan satu kesempatan untuk di terima dan di rasakan sebelim menjadi bagian integral dari tingkah laku seseorang. Nilai-nilai hidup yang di pelajari brulah betul-betul berkembang apabila telah di kaitkan dalam konteks kehidupan bersama. 
b.Menciptakan iklim lingkungan yang serasi 
     Seseorang yang mempelajari nilai hidup dan moral, kemudian berhasil memiliki sikap dan tingkah laku sebagai pencerminan nilai hidup itu, pada umumnya dalah seseorang yang hidup dalam lingkungan yang secara positif, jujur, dan konsekuen, senantiasa mendukung bentuk tingkah laku yang merupakan pencerminan nilai hidup terebut. Lingkungan merupakan faktor yang luas dan sangat berfasriasi, maka yang perlu diperhatikan adalah lingkungan sosial terdekat, yang terutama terdiri dari mereka yang berfungsi sebagi pendidik, pembina orangtua dan guru. Untuk remaja, moral merupakan suatu kebutuhan tersendiri oleh karena mereka sedang dalam keadaan membutuhkan pedoman ata petunjuk dalam rangka mencari jalannya sendiri. Pedoman ini untuk menumbuhkan identitas dirinya, menuju kepribadian yang matang dan menghindarkan diri dari konflik-konflik peran yang selalu terjadi dalam masa transisi ini. 
     Lingkungan yang lebih banyak bersifat mengajak, mengundang, atau memberikan kesempatan, akan lebih efektif daripada lingkungan yang di tandai dengan larangan-larangan, dan peraturan-peraturan yang serba mambatasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar